10 Jun

Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

Batik ini sangat terenal bahkan sampai ke luar negeri loh. Namun, bagi orang Indonesia sendiri tidak banyak yang mengetahui tentang sejarah Batik. Buat kalian yang ingin tahu bagaimana sejarah batik di Indonesia, yuk simak dibawah ini.

Sejarah Batik di Indonesia

Sejarah batik Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

1.Sejarah Batik di Zaman Majapahit

Dulu, daerah Tulung agung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo. Pada saat itu, Bonorowo dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang yang tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret.

Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung juga membawa kesenian membuat batik asli.

Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.

Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar. Hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual.

Saat krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan membuka usaha kecil.

Setelah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia. Saat pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.

2.Sejarah Batik Zaman Penyebaran Islam

Perkembangan selanjutnya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari.

Pesantren Tegalsari selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.

Selain itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni batik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo.

Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang China bernama Kwee Seng dari Banyumas.

Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.

Itulah sedikit informasi mengenai sejarah Bati di Indonesia. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian semua.



Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING